Jakarta – Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso berharap kasus anggota TNI AU Kolonel Adjie Suradji yang mengkritik langsung Panglima Tertinggi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak terulang. TNI akan melakukan pembinaan lagi. “Apa yang dilakukan oleh Kolonel Suradji tidak bisa dibenarkan baik di jajaran kehidupan TNI dan universal,” kata Djoko usai menghadiri acara silaturahmi di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakpus, Jumat (10/9/2010)
Dikatakan dia, TNI akan melakukan pembinaan lagi supaya ke depan tidak ada lagi pelanggaran disiplin dan tata tertib. “Kalau itu (kasus Adjie) ada proses hukum, karena pelanggaran itu. Pembinaannya dikasih tahu, dikandani yang benar ini loh, tentara jangan mengkritik komandannya,” papar Djoko.
Inilah Kritik kepada Presiden Itu…
http://nasional.kompas.com/read/2010/09/06/18382584/Inilah.Kritik.kepada.Presiden.Itu…
Catatan Redaksi:
Tulisan yang dimuat di halaman Opini Harian Kompas ini menjadi perbincangan ramai di Twitter dan media lain. Karena itu, Redaksi Kompas.com mengangkat kembali tulisan ini.
Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan
Oleh: Adjie Suradji
Terdapat dua jenis pemimpin cerdas, yaitu pemimpin cerdas saja dan pemimpin cerdas yang bisa membawa perubahan.
http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/09/08/brk,20100908-277399,id.html
TEMPO Interaktif, Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan prajurit TNI terikat dengan sumpah prajurit. Sumpah itu menyebut prajurit harus tunduk dan patuh kepada atasan masing-masing. “Bagi prjaurit aktif, tidak ada kritik untuk menyerang atasan,” kata Presiden Yudhoyono dalam pidato di depan wartawan dan pemimpin media massa di Istana Negara malam ini (8/9). Meski atasan itu orang sipil, maupun atasan organik di kesatuan masing-masing. “Karena (bila mengkritik) bertentangan dengan sumpah prajurit,” katanya. Penjelasan Presiden Yudhoyono ini terkait artikel di sebuah media massa yang ditulis oleh Kolonel Adjie Suradjie awal pekan lalu. Tulisan itu mengkritik kepemimpinan Presiden Yudhoyono yang diangggap lembek menghadapi kasus korupsi. Adjie saat ini masih tercatat sebagai perwira menengah di Staf Operasional Markas Besar TNI Angkatan Udara.
http://www.detiknews.com/read/2010/09/08/203154/1438217/10/sby-bandingkan-kolonel-adjie-dengan-kasus-jenderal-pengkritik-di-as
Jakarta – Presiden SBY sudah mendapat laporan mengenai kritik Kolonel Adjie Suradji yang dimuat di Harian Kompas edisi (6/9). SBY membandingkan tindakan Adjie itu dengan kritik yang dilakukan Jenderal Stanley McChrysta pada Presiden AS Barack Obama terkait perang Afghanistan. “Kita ingat jenderal bintang empat yang memimpin pasukan besar di Afghanistan. Statementnya lunak, soft statement, tapi dianggap merusak hubungan sipil militer, maka seorang presiden harus melakukan tindakan tegas,” kata SBY yang mengenakan batik berwarna biru dalam jumpa pers di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (8/9/2010). Saat itu Obama mengambil tindakan dengan memberhentikan Jenderal McChrsyta.
Bagi Purnomo, tindakan Kol. Adjie Suradji tak bisa ditoleransi.
http://politik.vivanews.com/news/read/176812-menhan-yakin-kolonel-adjie-tidak-ditunggangi
VIVAnews – Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memastikan bahwa tindakan Kolonel Penerbang Adjie Suradji dilakukan seorang diri. Purnomo yakin tidak ada pihak-pihak lain atau kekuatan politik tertentu yang menunggangi kolonel aktif itu. “Saya sudah bicara dengan Panglima TNI. Apakah ada sesuatu di belakang ini? Jawabnya, tidak ada,” kata Purnomo usai melepas pemudik di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu, 8 September 2010. “Saya juga sudah dapat laporan, tidak ada,” tegas dia. Maka itu, Purnomo membantah sinyalemen sedang terjadi keretakan di dalam tubuh TNI. “Saya beri kepastian, saya berikan jaminan, insurance dari saya: TNI solid,” kata Purnomo. Purnomo juga sudah memeriksa profil kolonel yang mengritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyonoj (SBY) secara terbuka di Opini Harian Kompas edisi Senin, 6 September lalu itu. Hasilnya, sang kolonel diketahui sedang tersandung kasus.
Boleh Kritik, asal Izin Atasan
http://nasional.kompas.com/read/2010/09/08/1836364/Boleh.Kritik..asal.Izin.Atasan
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Pertahanan Brigjen I Wayan Midhio mengatakan, apa yang dilakukan oleh Kolonel Adjie Suradji dalam tulisannya atas kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kompas dinilai salah. Pasalnya, perwira menengah TNI tersebut tidak memiliki izin dari atasannya. Akan lain ceritanya apabila Adjie telah memiliki izin atasannya. “Boleh saja, asal sudah izin atasannya terlebih dahulu,” ujar Wayan saat ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (8/9/2010). Menurut Wayan, ia menyesalkan tulisan Kolonel Adjie yang mengkritik Presiden SBY. Hal itu tidak layak dilakukan oleh seorang perwira TNI karena terikat sumpah prajurit. Selain itu, tulisan Adjie kemudian berkembang seolah-olah TNI ikut berpolitik.
Lazimkah ini dilakukan seorang perwira aktif? Jawabannya: tidak.
http://politik.vivanews.com/news/read/176833-maaf-kolonel–anda-indisipliner–
Jaleswari Pramodhawardani
Kami Prajurit Tentara Nasional IKami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan Prajurit.
(Butir kelima Sapta Marga TNI)
KOLONEL Adjie Suradjie mendadak populer di media massa. Pasalnya ia melakukan hal yang jarang sekali dilakukan oleh kawan-kawan sejawatnya, dan ditabukan di institusi TNI, yaitu menulis opini publik di salah satu media cetak ibukota. Ia mengkritik kebijakan pemerintah dan Presiden SBY yang dianggap tidak cekatan dalam memberantas korupsi. Publikpun mengelu-elukannya. Dia dianggap tentara pemberani dan kritis, menyimpang dari mainstream yang ada. Dukunganpun berduyun-duyun, dari beberapa pengamat militer, aktivis sipil juga kalangan DPR. Jadilah sang kolonel tampil bak demokrat sejati di media massa. Lazimkah ini dilakukan seorang perwira aktif?
Jawabannya: tidak. Bahkan untuk tindakannya ia terancam sanksi indisipliner. Saya mendukung tindakan institusi TNI AU dalam hal ini.
8 ) Jawaban Adjie Suradji
http://nasional.kompas.com/read/2010/09/07/17064932/Kenapa.Adjie.Mengkritik.SBY
Kenapa Adjie Mengkritik SBY?
Selasa, 7 September 2010 | 17:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Artikel Kolonel Penerbang Adjie Suradji yang dimuat di halaman Opini harian Kompas, Senin (6/9/2010), bertajuk “Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan” membuat institusi TNI kebakaran jenggot. Sikap Adjie yang mengkritik secara terbuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang notabene adalah Panglima Tertinggi TNI, dianggap melanggar kepatutan seorang prajurit. Kenapa Adji mengkritik pucuk pimpinannya? “Karena saya gelisah mendengar banyak keluhan rakyat. Saya juga mengamati dinamika di DPR. Sudah lima tahun saya banyak menghabiskan waktu di rumah. Saya membaca, mendengar, dan melihat. Kegelisahan itulah yang mendorong saya menulis,” jawab Adji saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/9/2010). Dalam tulisannya, Adjie menggugat keberanian Presiden Yudhoyono melakukan perubahan di negeri ini. Dalam salah satu bagian artikelnya, ia menulis, “Apakah SBY dapat dipandang sebagai pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan konsisten dalam pengertian teguh dengan karakter dirinya, berani mengambil keputusan berisiko, atau justru menjalankan kepemimpinan populis dengan segala pencitraanya?”
…dst
9 ) Isi Kritik Kolonel Adjie Adalah Harapan Rakyat
Raden Trimutia Hatta
http://www.inilah.com/form/2010/09/06/802641/isi-kritik-kolonel-adjie-adalah-harapan-rakyat/
INILAH.COM, Jakarta – Guru Besar Psikologi UI, Hamdi Muluk menilai kritikan yang sampaikan Kolonel TNI AU Adjie Suradji secara terbuka kepada Presiden SBY sebagai wujud kekecewaan rakyat Indonesia.
“Secara psikologis, sebagai pribadi dia tidak puas, dia kecewa dengan kepemimpinan SBY. Dia tahu akan dipanggil penglimanya dengan memberikan kritikan ini, jadi orang ini mbalelo,” ujar Hamdi kepada INILAH.COM di Jakarta, Senin (6/9). Ia mengatakan, apa yang disampaikan Adjie dalam tulisannya di halaman opini Kompas, merupakan harapan banyak rakyat Indonesia. Bahwa SBY dapat memiliki keberanian lebih dan tidak menjadi pemimpin yang peragu. “Saya kira semua orang sudah tahu bahwa agak sukar kita berharap bapak presiden kita ini berani mengambil risiko, tidak ragu-ragu lagi,” imbuhnya.
Namun, sambungnya, yang jadi masalah adalah penggunaan identitas Adjie sebagai anggota TNI AU dalam menyampaikan kritiknya. “Ini tak wajar, bisanya TNI aktif itu cenderung lebih memihak ke pemerintah ketimbang mengkritik. Tapi sekarang kritikan itu lahir dari orang yang seharusnya mendukung pemerintah,” imbuhnya.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/350136/38/
Thursday, 09 September 2010
HEBOH tulisan Kolonel Adjie Suradji yang dimuat harian Kompas 5 September 2010 lalu menimbulkan banyak opini. Komentar-komentar yang saya baca di media online dan berbagai milis menunjukkan Kolonel Adjie mendapat dukungan sangat luas seperti dialami orang-orang yang diperiksa lainnya.
?